Material Canggih yang Ada Pada Jaket Anti Peluru

Posted on

Jaket anti peluru kerap diidentikkan dengan rompi yang digunakan oleh aparat kepolisian atau militer. Kemajuan teknologi telah meningkatkan efektivitas perlindungan yang ditawarkan, sekaligus mengurangi bobot sehingga lebih ringan dan nyaman dikenakan. Material pembuatnya mencakup serat sintetis berkekuatan tinggi hingga pelat komposit berbahan keramik.

Jaket Anti Peluru
PGD.com

Material dalam Lapisan Jaket Anti Peluru

Setiap jaket dilengkapi dengan beberapa lapisan yang terbuat dari berbagai jenis material. Desainnya dirancang untuk memberikan perlindungan optimal serta kenyamanan saat digunakan di medan tempur atau situasi darurat. Meskipun tampak kaku dan tebal, jaket ini terasa ringan saat dipakai dan tetap mampu memberikan tingkat keamanan yang tinggi.

1. Kevlar

Material ini dikenal luas dalam industri jaket anti peluru karena menggunakan serat sintetis dengan kekuatan lima kali lebih tinggi daripada baja, namun memiliki bobot yang jauh lebih ringan. Mekanisme perlindungannya bekerja dengan menyebarkan energi peluru ke area yang lebih luas, sehingga mampu mengurangi risiko penetrasi ke tubuh pengguna.

2. Keramik Komposit

Menurut penjelasan dari akun TikTok ArgaPedia, jaket tahan peluru terdiri atas empat lapisan. Lapisan pertama menggunakan bahan keramik yang berfungsi untuk memperlambat laju peluru serta mengubah bentuknya menjadi lebih streamline. Perubahan bentuk ini menyebabkan peluru terdeformasi sebelum mengenai lapisan serat aramid di bawahnya, yang kemudian berperan dalam menurunkan kecepatan peluru secara signifikan.

3. Baja dan Titanium

Beberapa jenis jaket anti peluru dilengkapi dengan pelat tambahan berbahan baja atau titanium. Meskipun menambah bobot, lapisan ini dirancang khusus untuk menahan tembakan dari peluru berkaliber tinggi. Penggunaan jenis ini umumnya ditujukan bagi personel militer yang beroperasi di medan dengan risiko tinggi.

4. Dyneema

Jaket berbahan Dyneema cocok digunakan dalam aktivitas sehari-hari karena menawarkan kenyamanan dan fleksibilitas. Jenis ini umumnya dipakai oleh aparat sipil dalam situasi tertentu. Meskipun tampak lebih tipis dan ringan, material tersebut memiliki kekuatan tarik yang sangat tinggi. Dyneema sendiri merupakan serat polyethylene dengan kerapatan ultra tinggi (UHMWPE) yang mampu memberikan perlindungan efektif tanpa mengorbankan kenyamanan.

5. Spectra

Material jaket ini memiliki karakteristik serupa dengan Dyneema karena sama-sama berasal dari serat polyethylene. Perbedaannya terletak pada ketahanannya terhadap kelembapan dan suhu ekstrem, menjadikannya ideal untuk penggunaan dalam berbagai kondisi lingkungan. Meskipun menawarkan perlindungan tinggi, material ini tetap memiliki bobot yang sangat ringan, sehingga tidak mengurangi kenyamanan saat dikenakan.

6. Twaron

Penggunaan material Twaron pada jaket anti peluru berkontribusi signifikan terhadap peningkatan umur pakai. Bahan ini, yang merupakan serat aramid seperti Kevlar, memiliki ketahanan tinggi terhadap panas dan menawarkan kekuatan serat yang tangguh. Inovasi dalam teknologi material terus mendorong terciptanya jaket dengan daya tahan luar biasa tanpa mengorbankan kenyamanan. Meskipun memberikan perlindungan optimal, jaket tetap ringan, fleksibel, dan nyaman digunakan.

Setiap jenis material dan ketebalan dalam jaket ini dirancang secara khusus untuk menyesuaikan dengan kebutuhan pengguna. Variasi tersebut disesuaikan dengan fungsi, apakah untuk militer, kepolisian, atau penggunaan sipil tertentu. Penting untuk memahami bahwa setiap kombinasi material memiliki tujuan dan spesifikasi perlindungan yang berbeda.

Jenis Jaket Tahan Peluru

Ada beberapa jenis jaket tahan peluru yang umum digunakan, yang dibedakan berdasarkan tingkat perlindungan dan fungsinya. Pertama, ada jaket dengan tingkat perlindungan Level IIA yang memberikan perlindungan rendah, cocok untuk melindungi dari peluru kaliber kecil dan biasanya digunakan untuk kebutuhan ringan. 

Selanjutnya, jaket Level II menawarkan perlindungan sedang dan mampu menahan peluru kaliber sedang, sehingga sering dipakai oleh petugas polisi dalam tugas sehari-hari. Untuk perlindungan yang lebih tinggi, jaket Level IIIA dirancang untuk menahan peluru kaliber tinggi dan sangat cocok digunakan dalam situasi berbahaya. 

Terakhir, ada jaket dengan tingkat perlindungan Level III dan IV. Jenis jaket tersebut mampu memberikan perlindungan sangat tinggi, mampu menahan peluru senapan bahkan peluru armor-piercing, sehingga biasanya digunakan oleh militer dalam operasi berisiko tinggi.

Ke depannya, diharapkan akan tercipta jaket anti peluru yang lebih ringan dan tetap mampu memberikan perlindungan maksimal. Inovasi di bidang ini menekankan pentingnya keseimbangan antara kekuatan dan kenyamanan, agar efektivitas jaket tetap terjaga tanpa mengurangi mobilitas atau kenyamanan pemakai. /zella